Senin, 27 Oktober 2008

Belajar Dari Pola Pengasuhan Jepang


Di sebuah shopping arcade di pusat kota Kyoto , saat sedang menikmati segelas cappucino sambil mengamati orang berbelanja, tiba-tiba saya dikejutkan suara keras tangisan anak kecil. Rupanya ada gadis kecil berumur 4 tahunan tersandung dan jatuh. Lututnya berdarah. Kami heran ketika melihat respons ibunya yang hanya berdiri sambil mengulurkan tangan ke arah gadis kecilnya tanpa ada kemauan untuk segera meraih anaknya. Cukup lama. Beberapa menit adegan ini berlangsung. Si ibu tetap sabar dan keras hati untuk menunggu anaknya menyelesaikan sendiri rasa shock dan sakitnya. Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya si gadis kecil mulai berusaha berdiri lagi, dan dengan bantuan kecil tangan ibunya dia kembali berdiri. Masih sambil terisak-isak ia pun berjalan lagi.

Dalam benak saya waktu itu, kok tak punya hati ibu si gadis kecil ini? Tega membiarkan anaknya dalam kondisi kesakitan. Ingatan langsung terbang ke Indonesia . Jika kejadian yang sama terjadi di Kota Jakarta ataupun Yogyakarta , saya yakin si ibu pasti akan langsung meraih dan menggendong untuk menenangkan anaknya.

Dari adegan itu, bisa kita bayangkan perbedaan cara pengasuhan anak Jepang dan anak Indonesia . Dari pengamatan saya selama hampir setahun tinggal di Jepang, anak Jepang cenderung dibiasakan dari kecil untuk mengatasi berbagai kesulitan sendiri, sementara anak Indonesia selalu disediakan asisten untuk mengatasi kesulitannya. Babysitter atau pembantu rumah tangga pun tidak ada dalam kebiasaan keluarga-keluarga di Jepang. Sebaliknya di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta , Bandung , Yogyakarta dan lain-lain kehadiran mereka wajib ada sebagai asisten keluarga maupun sebagai asisten anak-anaknya.

Dalam sebuah studi perbandingan yang dilakukan oleh Heine, Takata dan Lehman pada tahun 2000 yang melibatkan responden dari mahasiswa Jepang dan mahasiswa Kanada dinyatakan bahwa mahasiswa Jepang lebih tidak peduli dengan inteligensi dibandingkan orang Kanada. Hal ini disebabkan orang Jepang lebih menghargai prestasi didasarkan pada usaha keras daripada berdasarkan kemampuan inteligensi. Artinya, bagi orang Jepang kemauan untuk menderita dan berusaha keras menjadi nilai yang lebih penting daripada kemampuan dasar manusia seperti inteligensi.

Dalam keseharian dengan mudah kita dapat menyaksikan mereka selalu berjalan dalam ketergesaan karena takut kehilangan banyak waktu, disiplin dan selalu bekerja keras. Suasana kompetitif dan kemauan untuk menjadi yang lebih baik (yang terbaik) sangat menonjol. Studi ini juga menemukan bahwa orang Jepang memiliki budaya kritik diri yang tinggi, mereka selalu mencari apa yang masih kurang di dalam dirinya. Untuk kemudian mereka akan segera memperbaiki diri.

Lain lagi Indonesia , yang saat ini terjebak dalam kesalahan umum di mana hasil akhir menjadi segala-galanya. Hasil akhir lebih dihargai dibandingkan usaha keras. Tengok saja kompetisi yang terjadi dari anak usia sekolah tingkat SD hingga perguruan tinggi untuk mendapatkan nilai kelulusan yang tinggi. Guru, orang tua maupun masyarakat umum selalu menekan anak untuk mendapatkan nilai kelulusan yang tinggi, sehingga mereka pun menghalalkan segala cara. Kita baca di koran polisi menangkap para guru karena berlaku curang dalam ujian nasional, sementara di tempat lain orang tua membeli soal ujian, siswa menyontek dan lain sebagainya.

Pola pengasuhan ini, pada gilirannya pasti berperan besar dalam pembentukan karakter anak dalam perkembangan berikutnya. Oleh karenanya, memberi kesempatan seluas-luasnya pada anak untuk mengembangkan semua potensinya adalah satu prinsip dasar dari satu pola pengasuhan yang sangat baik bagi pembentukan karakter anak. Orang tua, asisten, atau pun orang yang lebih dewasa jangan mengambil alih tanggung jawab anak.

Sebagai contoh, beri kesempatan pada anak untuk belajar makan secara benar dengan tangannya sendiri sejak dia mampu memegang sendok. Jangan diambil alih hanya karena alasan akan membuat kotor. Atau beri kesempatan pada anak untuk menghadapi dunia sekolah pertama kali tanpa banyak intervensi dari pengasuh maupun orang tua. Memberi rasa aman pada anak memang penting jika diberikan pada saat yang tepat. Tetapi menunggui anak selama dia belajar di sekolah adalah pemberian rasa aman yang tidak perlu. Momen ini adalah momen penting bagi anak untuk belajar menghadapi dunia di luar rumah tanpa bantuan langsung orang-orang di sekitarnya.

Pengalaman anak merasa mampu menghadapi persoalan dengan kemampuannya sendiri akan menumbuhkan kepercayaan diri. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya membatasi diri hanya menjadi partner diskusi yang membantu anak menemukan berbagai kemungkinan solusi. Orang tua kadang harus berteguh hati membiarkan anak mengalami rasa sakit, menderita, dan rasa tertekan dalam isi dan porsi yang tepat, karena hal itu akan sangat baik untuk perkembangan mental anak.

Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan hidup dan tidak mudah menyerah. Hargai anak bukan dari hasil akhirnya melainkan dari proses perjuangannya. Anak perlu diberi pembelajaran (dan juga orang tua perlu belajar) untuk bisa menikmati dan menghargai proses, meskipun proses seringkali tidak nyaman.


Sumber : Dr. Christina Siwi Handayani, Staf Pengajar Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Jumat, 24 Oktober 2008

Dilema antara Chris John apa Aza ??

Jumat malam...setelah menyuapi n main bersama Aza, anakku.. kucoba menyalakan televisi untuk rileks sejenak. Ternyata tak sengaja kudapati di RCTI sedang menyiarkan gelar tinju, antara Chris John VS petinju Jepang, sapa namanya ye?? lupa. Yang jelas...saat aku melihatnya... nasionalismeku langsung bergetar...adrenalin kebangsaanku berkecamuk... INGIN NONTON!!......Sejak remaja, aku memang penggemar tayangan olahraga yang berbau kebangsaan.. zaman olimpiade Atalanta dulu... tengah malam...aku begadang sendirian nungguin final ganda putra Ricky-Rexy lawan ganda putra Malaysia, dll..

Nah..kali ini..aku merasa harus nonton..TAPI NALURIKU sebagai IBU BERTERIAK KERAS!! aku berprinsip..aku gak mau anakku ngeliat tinju (karena menurutku itu bukan olahraga)... BINGUNG BERAT.. kasian donk ntar gedenya..klo terbiasa ngeliat kekerasan.. duh, mau jadi apa dia??

Akhirnya egoku bergemuruh melawan superegoku... (psikologis banget ya bahasanya)... alhamdulilah.. Naluri keibuanku yang menang... kuputuskan untuk tetap bermain dengan anakku, sambil mendengarkan berita di chanel TV one--- satu jam berlalu... gk sengaja kupencet remote mengarahkan ke RCTI..ternyata pertandingan pas banget wasit menyatakan Chris John lah yang menang!!!

Huhuhu...terharu yang dobel... terharu atas kemenangan Chris John mendapatkan gelas Super Champion sehingga mengharumkan nama bangsa ..plus aku juga menang melawan keinginan gk "penting"ku buat nggak nonton demi anakku. Huuraaay!! KUKU BIMA pasti bakal ngontrak dia lebih lama!! ROSO!!!

PS : suamiku protes nih..kenapa blogku belum nulis tentang dia sih!! (kubilang aja..karena papa belum lolos seleksi buat dibikinin tulisan di blog...huahha... Lagian pas kejadian ini, papa kan lagi asyik nonton FUTSAL di GOR ''jadi bujangan lagi ya'')

Rabu, 22 Oktober 2008

D'Massive



Pada kenyataannya, D'Masiv telah melakukan sebuah kesalahan besar dalam bidang musik. Meniru konsep dari lagu yang sudah ada, baik itu ketukan drum, petikan gitar,dan yang lainnya. Yang kemudian di aransemen kembali agar tidak terdengar sama dengan lagu yang sudah ada, dan di beri lirik penuh cinta yang kian dapat membuat masyarakat terlena.
Berikut adalah beberapa lagu yang ditiru konsep musiknya oleh D'Masiv :

1. Cinta Ini Membunuhku = I Don't Love You - My Chemical Romance
2. Diam Tanpa Kata = Awakening - Switchfoot
3. Dan Kamu = Head Over Heels (in This Life) - Switchfoot
4. Cinta Sampai Disini = Into The Sun - Lifehouse
5. Sebelah Mata = The Take Over, The Break's Over - Fall Out Boy
6. Dilemma = Soldier's Poem - Muse
7. Tak Pernah Rela = Is It Any Wonder - Keane
8. Lukaku = Drive - Incubus

Silahkan kalian dengarkan dan bandingkan....

Selasa, 21 Oktober 2008

Aneh!!

Postingan biasa... tapi luar biasa

lagi asikk..asik di ruang kerja sendirian
malez pulang pas jam istrihat (nanggung cuma 45 menit sebelum ngisi pelajaran selanjutnya)
puzing n perut keroncongan ....(krucuk-krucuk)
kedinginan.........(ac di ruanganku 17 derajat)
lagi browsing internet...n ngerapihin materi ngajar di power point
pintu ruangan sedikit kubuka.......


gk lama..........seorang murid laki-laki menyapaku dari luar pintu
Murid 1 : hai bu, sendirian nih
Aku : hai........... iya nih...
Murid 2 : ibu udah nikah belum sih............ (toeng.....aneh banget pertanyaannya)
Aku : Udah...kenapa emangnya??
Murid 1 : Wah...telat donk kenalnya aku ama ibu
Murid 1 dan 2 langsung masuk ke ruanganku untuk ngobrol lebih intens lagi... n nyomot permen yang emang udah kusediain buat murid-murid yg nongkrong disini.

"KENAPA MEREKA MENANYAKAN AKU SUDAH NIKAH/BELUM YA??""

hM...MUNGKIN KARENA AKU YANG EMANG KELIATAN MASIH MUDA, ATAU WAJAHKU AWET MUDA, ATAU NARSISME KU UDAH KADAR PARAH, ATAU EMANG TUH ANAK ISENG DOANK, ATAU EMANG JIWA MUDAKU NGGAK MAU PERGI DARI DIRIKU. YA ENTAHLAH!!!...NGGAK PERLU DIJAWAB KOK...

1000 burung kertas


Sewaktu boy dan girl baru pacaran, boy melipat 1000 burung kertas buat girl, menggantungkannya di dlm kamar girl. Boy mengatakan, 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya. Waktu itu, girl dan boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka b'dua....

Tetapi pada suatu saat, girl mulai menjauhi boy. Girl memutuskanuntuk menikah dan pergi ke Perancis, ke Paris tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali2 itu!!

Sewaktu girl mau mutusin boy, girl bilang sama boy, "Kita harusmelihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa..... Menikah bagi cewekadalah kehidupan kedua kalinya!! Aku harus bisa memegang kesempatan inidengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh, aku tidak berani membayangkan bagaimana kehidupan kita nanti setelah menikah...!!"

Setelah Girl pergi ke Perancis, Boy bekerja keras, dia pernahmenjual koran, menjadi karyawan sementara, bisnis kecil, setiap pekerjaan dia kerjakan dengan sangat baik dan tekun.

Sudah lewat beberapa tahun...Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya, akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan. Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl, dia masih tidak dapat melupakannya.

Pada suatu hari, waktu itu hujan, Boy dari mobilnya melihatsepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan. Dia mengenali mereka, mereka adalah orang tua Girl..

Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil pribadi, tetapi juga mempunyai Vila dan perusahaan sendiri. Boy ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah seorang Bos.

Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang tua tsb. Hujan terus turun, tanpa henti, biarpun kedua org tua itu memakai payung, tetapi badan mereka tetap basah karena hujan. Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Boy tercegang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman! Dia melihat di atas papan nisan,foto Girl tersenyum sangat manis terhadapnya.

Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung2 kertas yang dibuatkan Boy. Dalam hujan, burung2 kertas itu terlihat begitu hidup. Org tua Girl memberitahu Boy, Girl tidak pergi ke paris. Girl terserang kanker, Girl pergi ke surga. Girl ingin Boy menjadi orang, mempunyai keluarga yang harmonis, maka dengan terpaksa ia berbuat demikian terhadap Boy dulu. Girl bilang dia sangat mengerti Boy, dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil.

Girl mengatakan, kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi. Boy langsung berlutut, berlutut di depan makam Girl, menangis dengan begitu sedihnya. Hujan pada hari Ching Ming itu terasa tidak
akan berhenti, membasahi sekujur tubuh Boy. Dingin tidak terasa lagi, yang ada kepiluan hati..

Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos, mengingat semua itu, hatinya mulai meneteskan darah...

Sewaktu Orang tua ini keluar dari pemakaman, mereka melihat kalau Boy sudah membukakan pintu mobil untuk mereka. Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut, "Hatiku tidak pernah menyesal, semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas, 1000 ketulusan hatiku, beterbangan di dalam angin menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit, melewati sungai perak, apakah aku bisa bertemu denganmu? Tidak takut berapapun jauhnya, hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu. Masa lalu seperti asap, hilang dan tak kan kembali, menambah kerinduan di hatiku. Bagaimanapun dicari, jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah..

Senin, 20 Oktober 2008

Setelah Menunggu 30 Tahun


Bagi yang tidak percaya dengan keabadian cinta, sebaiknya mendengar cerita ini. Desember lalu, setelah menunggu selama 30 tahun, sepasang kekasih dari Korea Utara dan Vietnam akhirnya bersatu dalam pernikahan. Tiga dasawarsa bukanlah waktu yang pendek, tapi mereka berhasil menjaga kesucian cinta mereka dari seberang lautan.

Kisah cinta ini bermula saat seorang mahasiswa kimia asal Vietnam pergi ke Korea Utara pada 1971 untuk belajar. Mahasiswa muda itu, Pham Ngoc Canh, jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang wanita yang sekilas dilihatnya melewati pintu laboratorium di Hamhung, tak jauh dari Pyongyang.

Pham pun nekat menemui Ri Young-Hui. Mereka lalu bertukar hadiah, Pham memberi foto dan Ri memberikan alamat yang ditulis di sobekan kertas.

Mereka bertemu diam-diam dan berpisah diam-diam. Pham memberitahu ibu Ri agar memaksa putrinya menikah dengan pria lain saja karena mereka berdua tidak mungkin dipertemukan. Rezim Korea Utara melarang warganya berhubungan dengan orang asing, meski dari negara komunis seperti Vietnam.

Ri menolak saran Pham dan ibunya untuk menikah dengan pria lain. Bahkan ketika Pham pulang ke Hanoi karena tugas belajarnya selesai, Ri berusaha bunuh diri. Pham pun akhirnya bertekad untuk memperjuangkan cinta mereka.

Dibantu oleh ibu Ri, kedua kekasih ini menjalin hubungan hanya lewat surat selama 20 tahun tanpa pernah bertemu sekalipun. Surat terakhir diterimanya pada 1992.

Mengetahui Ri tak mungkin memperjuangkan persatuan mereka kembali, Pham pun mengambil inisiatif untuk selalu mengusahakan pertemuan mereka kembali.

Sebagai seorang penerjemah tim olahraga nasional, Pham beberapa kali mengunjungi Korea Utara. Kesempatan ini selalu digunakannya untuk menghubungi Ri. Namun, usahanya selalu gagal. Orang-orang di Korea Utara selalu mengatakan, Ri telah menikah atau meninggal, tapi Pham lebih percaya kesejatian cinta Ri ketimbang omongan orang-orang. Ia
menolak untuk percaya telah kehilangan kekasihnya.

Pham juga pernah berusaha melunakkan kakunya birokrasi dengan membawa 40 surat cinta dalam bahasa Korea yang dikumpulkannya selama 20 tahun itu ke Kedutaan Besar Korea Utara di Hanoi. Ia berharap mereka mau membantu. Namun usaha ini, seperti perjuangan ebelumnya, menemui ketidakpastian.

Tahun-tahun terus berlalu dan rambut mereka sudah mulai beruban, namun cinta mereka tak juga pupus. Tahun lalu, Pham melakukan usaha terakhirnya saat ia mendengar delegasi politik Vietnam berkunjung ke Pyongyang.

Ia kemudian menulis surat kepada Presiden dan Menteri Luar Negeri Vietnam. Usahanya kali ini tak sia-sia. Beberapa bulan kemudian, ia mendapat jawaban yang ditunggunya selama 30 tahun: pemerintah Korea Utara mengizinkannya untuk menikahi Ri Young Hui.

September lalu, pasangan yang telah berusia 50 tahunan itu bertemu kembali. Mereka pun sepakat untuk tidak menunda-nunda lagi pernikahan yang sudah lama dinantikan itu. Desember lalu, di Hanoi, keduanya menikah dengan dihadiri 700 tamu yang datang dengan mata berkaca-
kaca.

Rabu, 15 Oktober 2008

Merlion Singapore Yang Aneh ....!!!




Aneh..tapi penasaran!!! Kujejakkan juga kakiku ke landscape yang amat terkenal di seantero dunia itu. Tepatnya Kamis pagi, minggu lalu.. dengan persiapan yang cukup singkat kugapai "mimpiku".

Tak perlu paspor,visa, apalagi dollar singapore.. aku sanggup pergi kesana. Ya, sebuah patung singa berwarna putih ala Singapore "dibangun"( oleh seseorang yang entah siapa. Ide yang begitu cemerlang, namun kurang pas menurutku. Pastinya dengan ada patung ini, kami akan sering berkunjung kesana..minimal untuk rekreasi atau jangan-jangan hanya digunakan orang untuk keren-kerenan di foto agar seakan-akan pernah ke Singapore. Apapun yang ada di pikiran orang-orang,pastinya cuma dia sendiri yang tau isi hatinya.

Tapi, jika kita lihat dari sisi bisnis dan pariwisata, hal ini dapat menarik pengunjung ke tempat itu. Tempat tongkrongan anak muda dan keluarga pastinya akan bertambah. Nah klo malam,kata penjaganya, akan ada air keluar dari mulut si Singa itu n banyak lampu berpendar dimana-mana. Pastinya indah, mengingat lokasinya di pinggir laut. Dan untuk kota Bontang tercinta, pastinya akan bertambah jenis tempat wisatanya (tapi saya tidak tahu apakah pemkot Bontang,akan memasukkan tempat "Tanjung Laut Indah" ini ke dalam brosur pariwisatanya)..mengingat originalitasnya yang nggak Indonesia banget. Hm... atau justru ini menampilkan ciri khas indonesia ya, yaitu kepribadian yang "copy cat"....wah klo yang satu ini wallohuallam dech... pis!!!

Selasa, 14 Oktober 2008

Migrasi ke SMA

Jumat siang, tepatnya 11 October kemaren setelah istrihat siang, aku mendapatkan SK dari boz, bahwa aku pindah tugas dari unit kerja SMP ke SMA. Perpindahan yang tak biasa!!... Di sekolah kami memang setiap ajaran baru, ada guru, pejabat maupun staff yang mengalami rotasi kerja antar unit.. TAPI,biasanya kan ketika tahun ajaran baru!! Nah perpindahan kali ini terasa sedikit aneh menurutku, bukan hanya dampaknya buat aku of course juga buat murid-murid maupun karyawan yang lain. Mereka semua membutuhkan penyesuaain lagi dengan suasana baru.

Singkat kata, Senin pagi, ketika upacara n halal bihalal di SMP dimulai.. diumumkanlah nama guru-guru yang akan meninggalkan SMP. Kami juga dituntut untuk memberikan kata sambutan untuk anak-anak dan teman-teman. Entah kenapa, aku merasa berat meninggalkan SMP..

Bukannya berat karena tidak siap dipindahtugaskan disana, tapi aku merasa banyak ketergantungan emosional yang kutinggalkan disana. Ya, aku merasa comfort zone bersama anak-anak disana. Dengan celoteh, kenakalan,keunikan,kejailan, dan kasus-kasus yang dinamis disana. Jadinya...ketika pak Ibnu memberikan michropone-nya untukku... ternyata AKU TAK KUAT MENAHAN RASA HARU ITU!!! baru beberapa detik berkata-kata, suaraku tiba-tiba terbata-bata, dan akhirnya tak kusangka setetes air mata jatuh ke pipi (ih...malunya di depan anak-anak, aku tak terlihat tegar)..

Tak lama setelah bubar, beberapa anak menghampiriku, dan memberikan sebuah kartu dadakan buatan mereka yang intinya berkata "Keep Smiling Bu"!!!...wah tambah melting nih rasanya.. Entah kenapa, merasa dicintai dan dihargai keberadaannya itu sangat INDAH!!

Ayo Trully...AZA AZA Fighting... Semangat!!! toh di SMA, suasananya pastinya lebih bersemangat, karena anak-anaknya lebih dewasa.. wajah-wajahnya juga udah pada kenal anak-anaknya... n peluang berkarya mungkin jauh lebih banyak disana (hwe...hwe... ) peace!!!

Minggu, 05 Oktober 2008

Hidupku & Sahabatku

Sebenernya postingan ini udah pengen banget kuposting sebelum lebaran kemaren.. tapi apa daya, aku hanya sanggup menuliskannya di selembar kertas corat-coret saja, karna di rumah lagi nggak bisa buat internetan, kecuali ngungsi ke tempat mama.

Entah kenapa hari ini ditengah-tengah kekosongan waktu kerja, setelah kubuka FS, email, n beberapa blog temantemanku.... aku begitu merindukan "MEREKA". Ya.. MEREKA, 5 sekawan yang zaman kuliah adalah identitas kami untuk bersahabat maupun membentuk kelompok belajar. Ufi, Lala, Olie, Veni, n Trully (jadi inget, ada sekelompok "penggemar" kami yang memberi julukan pada kelompok kami dengan sebutan TELETUBBIES). Dari keempat kawan-kawanku ini, memang hanya Ufi yang masih rajin kipkon ampe sekarang. Yah, ternyata mereka sudah punya kehidupan masing-masing. Banyak tawa yang muncul ketika aku mengingat mereka. Banyak kekonyolan n peristiwa penting yang terjadi bersama mereka ketika kuliah.

Ni beberapa kejadian yang masih kuingat besama :
1. Doyan banget makan di kantin Fakultas Ekonomi dengan menu lontong opor
2. Pernah dijulukin gank Teletubbies oleh gank Zoo-Park (bener nggak sih nulisnya)
3. The Queen of Photo, mulai dari poto sticker, poto box, ampe ke studionya Darwis Triadi di Yogyakarta. (niat banget sich)..
4. Pura-pura jadi PSK (bener-bener pengertian yang sebenarnya lho, Pekerja Seks Komersil) waktu ikut kelas psikologi sosialnya Prof. Koentjoro. Waktu itu kami harus observasi partisipasi di daerah Parangkusumo. Sueeerr...aneh banget, syerem, n bikin penasaran. Maen ke tempat "Germo", klo nggak salah namanya PAk .... (sensor bo') buat nanya-nanya seputar PSK-nya. Aku ama Ufi malah sempet di"tawar" cowok aneh yang ngiming-ngimingi kita ama sprite , coca-cola, n poto-poto ama kamera terbarunya. Hihi...amit-amit...!!!. Pulang darisana, bercucuran keringatlah kami, agak nangis karena kaget, n sekalian mandi ampe bersih (Takut kenapa-kenapa!!!)
5. Tugas kelompok pertama jadi mahasiswa, waktu itu subjectnya "Sosiologi"nya bu AMel.. Hurrey...dapet A, karena kelompok kita ngupas topik seks bebas di kalangan mahasiswa.
6. Tiap dari kita berlima mo ultah, pasti sibuk nyari hadiah apa ya yang pas buat kado. HAyo...masih ada semua nggak kadonya??? BTW, kado dari kalian yang boneka KOALA, masih ada lo ampe skerang, malah jadi mainan buat AZA.
7. Penggemar berat pak Fatur, dosen psikologi yang handsome, goodlooking, smart, rapi, pokoknya top lah. Tapi ada satu yang nggak nguatin dari beliau, uhhhh...sombong banget (maaf ya pak).. bukan ombong gimana, tapi aura kepintarannya itu lho yang bikin dia kayaknya sombong di mata kita yang kurang pengetahuan. hwe..hwe...
8. Ngantri ampe lumuten di bioskop MAtaram demi nonton pilem AADC (Ada Apa Dengan Cinta)...weks.. akhirnya nyerah juga, jadinya beli tiket di calo deh. Bersyukurnya buat kaliankalian yang ngerasain Yogya sekarang yang udah ada 21. Dulu Mataram, ada kecoa n tikusnya. Asyik banget kan!!
9. Pertama kali nonton pilem begituan, judulnya "RAhasia ya"..di kosku, pake BOOMBOX-nya LALA. Gubrak, habis nonton tuh pilem, tiviku langsung rusak... eit..tapi besok paginya ulangan SOsiologinya soalnya tentang kajian pilem itu. Bagus!! maknyus!!..dapet A+. Buat murid-muridku yang baca ini...tolong JANGAN DITIRU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
10. Subhanallah...yang ini bener-bener campur tangan ALLAH yang berkehendak.... Seorang Ufi, yang ketika kuliah mengidolakan tetangganya, mas Yusuf, anak teknik Elektro.. yang semula hanya sebatas mengidolakan, ternyata berjodoh dengannya sampai sekarang. Ufi, ufi..kebawa mimpi segala ya... mimpi bareng mas ucup dateng ke mesjid. Klo soal Jodoh, bener-bener kuasa Tuhan deh yang menentukan. Ufi dengan kisahnya, Aq dengan mantanku yang tidak berjodoh, sampai akhirnya kutemukan PApanya Aza yang jadi suamiku, Lala dengan kisahnya sendiri yang aku juga tidak tahu lengkanpnya, Olie yang katanya juga sudah putus dengan DIdi, Veni yang tentunya juga punya kisah sendiri.

Yang jelas.. kamipun tentunya sekarang merajut hidup n mimpi kami sendiri bersama keluarga masing-masing. SAtu yang tak boleh putus, kasih sayang dan silaturahmi. KArena kalian akan selalu ada di hati.

PS : Bagi Ufie,LAla,Olie, or Veni, klo baca kisah ini..tolong dilengkapi kisah-kisah yang kamu inget dari persahabatan kita ya...

Lebaran Pertama Buat Aza


Lebaran 1429 H kali ini ada yang berbeda... Jika di tahun-tahun sebelumnya hanya kurayakan saja berdua dengan suamiku, kali ini kami kedatangan makhluk titipan allah yang saat ini berusia 10 bulan. Ya..lebaran kali ini merupakan lebaran pertama buat Aza, anakku. Taon lalu, aku inget betul masih hamil 7 bulan waktu merayakan lebaran. Nah tahun ini, buah hati yang setahun lalu hanya kugembol di dalam perut, sudah bisa kuajak field trip kemana-mana.

Hari pertama lebaran, Aza kebetulan telat bangun pagi, jadinya mama ngalah untuk ngga ikut solat ied. Jam 7.00 dia bangun, kusuapin, lalu kumandikan, kupakaikan baju kesayangannya agar semangat n aura kesenangan ikut menyertainya. Pukul 10.00, suamiku pulang dari solat ied+silaturahmi di sekitar RT, kuajarkan Aza budaya sungkeman ketika lebaran. MAma meminta maaf ke papa n sebaliknya, begitu juga mama-papa pasti punya salah sama Aza selama 10 bulan ini. Maafkan kami ya nak..

Goes to tempat Embah...disana udah menunggu embah kung, mbah putri, tante, om zaki, n pakde. SEmua sungkeman. Singkat cerita, perjalanan hari pertama lebaran sangat menyenangkan. Aza nggak rewel sama sekali, padahal jadwal kami padat banget. Siang hari ke teman kerja suamiku, sore ada open house di boznya suami, malam lanjut ampe jam 21.30 malem. Wah kuatnya anakku... padahal si mama udah teler. Yang jelas hari itu walaupun lelah, aku merasa berhasil mengajarkan banyak hal-hal baru untuk anakku, mulai dari berkenalan dengan orang lain, bersosialisasi dengan bayi-bayi lain yang sebaya dengannya, toleransi dengan keramaian, belajar pake jilbab (walaupun selalu digarukgaruk buat dilepas..hehe..gpp lagi), toleransi dengan kelelahan, mengenalkan silaturahmi, dll. AKan banyak hal-hal baru yang menantimu di depan anakku. YAng jelas, satu hal pening yang terjadi di hari ketiga lebaran, AZa udah mulai berani belajar berdiri sendiri, walaupun masih jatuh-jatuh....