Selasa, 20 Januari 2009

Road To Aceh (Part 4 : Final Session) ; Sampai Di Meukek-Aceh Selatan











Begitu sampai disana kami langsung disambut oleh keponakan pak Dirut, yaitu bu Linda. Kami ditempatkan di rumah idaman (istilah mereka), sebuah rumah peristirahatan di pinggir pantai yang terbuat dari bambu. Arsitekturnya cukup sederhana, tapi lumayan lah.Di rumah ini kami diberikan 2 kamar tidur yang cukup besar beserta kamar mandi dalam di masing-masing kamar. Yang jelas, di ruang tamu, terpampang foto-foto pak Dirut : Hidayat Nyakman dengan berbagai pose. Ada yang bersama keluarganya, bersama staf direksi PT. Pupuk Kaltim, maupun dengan ex presedien dan presiden RI kini, Bu Mega dan pak SBY. Ya...Pak Nyakman memang putra daerah asli Meukek, sebuah dari terpencil di Aceh.Dari daerah ini muncul sesosok anak yang bisa kuliah tinggi samapai ke luar negeri..dan kini menjadi petinggi di perusahaan pupuk terbesar di dunia, PT. Pupuk Kaltim. Betapa bangganya keluarganya... hm...refleksi empati.

Tugas kami 3 hari disini adalah memotivasi anak-anak disini agar tidak patah semangat, dan memupuk semangat mereka, tentunya bukan dengan pupuk (karena kami bekerja di bidang ini..heheh..), tapi dengan informasi dari sekolah kami. Anak-anak disini berlatar belakang keluarga yang bekerja sebagai nelayan, petani,pedagang,PNS, dan beberapa sudah tidak punya keluarga karena korban tsunami.

3 hari bersama mereka, kegiatan yang kami lakukan cukup banyak.. konsultasi bakat minat, informasi tentang PTN negeri favorit di Indonesia, penjelasan fakultas-fakultas, jalur-jalur masuk di PTN, dan sosialisasi perubahan standar nilai UAN maupun materi motivasi seperti ala Andri Wongso maupun Mario Teguh. Hehehe.. maklum Aku dan Pak Guswan memang menggeluti bidang ini beberapa tahun ini di Bontang. Kami alhamdulilah sudah sering diminta mengisi materi motivasi, baik yang levelnya sekolah maupun level perusahaan.. (yang jelas pak Guswan lebih expert).

Tanggapan mereka begitu menyenangkan, mereka sangat antusias. Sebenarnya secara fasilitas, sekolah Insan Madani ini sudah memadai. Boarding school, dengan fasilitas ruang multimedia, perpustakaan, ruang makan, dll. Hanya saja kenadalanya menurutku adalah kurangnya informasi terbaru yang masuk ke sekolah ini (apa mungkin karena aksesnya yang sulit ya). Selain itu jumlah guru yang ada masih kurang memadai. Guru yang berstatus PNS,mungkin kurang fokus dalam mengajar... karena tugas mereka tidak hanya mengajar di sekolah ini saja. Kemampuan mereka dalam bidang multimedia juga masih agak kurang.. dan tentunya masalah lain.

Dari segi kualitas SDM muridnya, subhanallah.... anaknya sopan-sopan, sholat selalu tepat waktu dan 5 waktu. Perlu adanya peningkatan tentang kualitas materi yang disampaikan ke mereka, penyegaran kegiatan di waktu luang, ragam kegiatan ekskul, dan tidak hanya melulu fokus ke bidang science saja (maklum,sekolah ini hanya membuka kelas IPA saja untuk kelas 2 dan 3).. Nah lho... lalu klo muridnya ternyata menyukai ilmu-ilmu sosial gimana?? apakah harus out dari sekolah tersebut??

Banyak hal yang kudapat di aceh ini.. hal-hal penting yang kucatat :
1.Ketika malam, aku tidak berani tidur di ruah idaman, karena suara ombak begitu kencang. Telingaku agak sensitif dengan suara-suara ketika tidur.Aku agak parno aja.. takut klo begitu bangun pagi,tiba-tiba udah ditengah laut.. maklum tsunami masih terbayang-bayang. Jadinya deh..klo malam aku ngungsi tidur di kamar guru-guru muda. Oia.. guru-guru muda yang berkesan bagiku disana adalah bu Alvi (bhs. Inggris), bu Yuni (Biologi), bu Muslimah (bu Mus, laskar pelangi..hehhe.. MTK), dan mbak Dita (kepala perpus dan asrama). Mereka orang-orang muda yang luar biasa. Mau meninggalkan hiruk pikuk kota besar di Malang, Yogya, dan Surabaya untuk hijrah ke Aceh.
2. Animo anak-anak sangat besar kepada kami ketika kami memberikan materi. Menurut mereka, materi yang kami sampaikan benar-benar bermanfaat bagi mereka... dan katanya.. gaya penyampaian kami sangat menawan hati.. Lucu, renyah, dan menarik. Tidak monoton seperti beberapa guru mereka.. UPS!!!..
3. Keterbukaan dan ketulusan mereka membuat aku jatuh cinta pada warga sekolah ini. Kepekaan mereka terhadap kami yang keberatan mengangkat tas koper, langsung ditanggapi siswa disini dengan membantu mengangkatkan.
4. Mereka tidak malu-malu mengekpresikan rasa senangnya kepada kami...
5. Spontanitas mereka waktu malam perpisahan begitu luar biasa. Mereka tiba-tiba mengadakan acara malam perpisahan bagi kami... mereka kami todong spontan untuk menyanyika lagu-lagu kesukaanku dan pak Guswan, menari saman yang susahnya minta ampun, baca puisi, dll. dan mereka bisa!! Coba klo itu terjadi di sekolah kami... duh kayaknya anak-anak pada gengsi deh.. pasti langsung saling tunjuk.. kamu aja deh.. kamu... orkamu.. nggak ada yang berani spontan maju kedepan.
6. Hari kedua disana,kami diajak jalan-jalan ke atas bukit untuk makan durian montong yang muaniz banget. langsung metik dari pohonnya, trus makannaya dipinggir sungai. Cuci tangannya juga pake air sungai yang ngalir itu.
7. Masih inget postingku sebelumnya? Waktu dapat tugas pertama kali trus aku search di google, yang ada tentang Meukek adalah "Ditemukan 5 orang tewas dimakan macan"... ternyata pada saat kami diajak jalan-jalan makan duren, kami juga melewati lokasi kejadian pembunuhan oleh macan tersebut. Wuih.... macannya ketangkep sama orang-orang disana. Ternyata macannya juga ada 5 ekor.

Nggak kerasa hari terakhir tiba, malam itu terasa begitu indah buat kami, karena banyak kejadian tak terduga terjadi. Malam itu kami mendadak SELEB, hampir semua anak meminta biodata dan tanda tangan kami. Selain itu karena mereka sudah unjuk kebolehan, maka gantian kami juga yang harus memberikan persembahan. Karena ditodong gini, aku n pak Guswan jelas nggak siap.. tapi apa daya.. kami pasrah dan rela. Kami menyanyikan sebuah lagu yang kayaknya pas buat moment ini, yaitu lagu Project Pop yang judulnya "Ingatlah Hari Ini".

Yang paling terakhir banget yang buat kami berkesan, ketika kami akan pamit pulang.. seluruh siswa sudah berbaris dibawah rumah idaman membentuk barisan khusus sambil menyanyikan lagu D-Massive : Merindukanmu... untuk melepas kepergian kami. Huhu.. so sweet, mau nangis aja rasanya. Kayaknya klo di sekolah sendiri, murid-murid kami tidak pernah seperti ini.

Ya perjalanan ini berakhir dengan indah..pesawat yang kami gunakan untuk ke Surabaya, harus mampir Batam terlebih dulu. Wow senangnya.Di Surabaya nanti, aku akan bertemu dengan Putri, sahabatku selain Ufi. Walaupun pada pelaksanaannya aku dan Putri hanya bertemu sekitar 2 jam saja, sambil makan malam di HANAMASA.. tapi udah seneng banget....

0 Comments: