Rabu, 21 Januari 2009

Harus Bisa : Seni Memimpin Ala SBY




Beberapa pelajaran penting yang saya ambil dari buku ini antara lain:

1.Seorang pemimpin harus bisa berpikir di luar kerangka yang ada, atau thinking
outside the box. Dia juga harus selalu mendorong anak buahnya berpikir seperti itu. Berpikirlah sekreatif mungkin.
2.Seorang pemimpin sejati harus berani mengambil resiko, karena inilah yang membedakannya dengan follower.
3.Lakukan pendobrakan (breakthrough) namun lakukan secara cerdas dan terukur.
4.Pemimpin harus menguasai masalah untuk kemudian membuat keputusan secara tepat dan cepat serta tahu resikonya.
5.Pemimpin harus bisa menjaga amanah dan memegang janji.
6.Pemimpin harus konsisten, dalam tutur kata dan perilaku.
7.Pemimpin harus jujur, berakhlak bagus dan bermoral tinggi.
8.Pemimpin harus bisa menjaga kehormatan dirinya, keluarga dan orang2 yang dipimpinnya.
9.Pemimpin harus punya rasa percaya diri yang tinggi.
10.Pemimpin harus bermental tangguh.
11.Pemimpin harus bisa mengayomi anak buah dan mendukung anak buahnya untuk berkembang dan berkembang.
12.Pemimpin itu harus santun dan menghormati orang lain serta elegan dalam bersikap.

Poin2 di atas mungkin sudah sering kita dengar dalam berbagai pelajaran atau kursus2 kepemimpinan. Tapi, saya rasa sangat bagus juga kalau kita terapkan pada diri kita sendiri, karena toh masing2 kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri dan keluarga.
Dari buku ini, saya juga menjadi lebih banyak tahu tentang siapa dan bagaimana sosok Presiden SBY ini. SBY digambarkan sebagai seorang yang cerdas (tak heran, soalnya beliau ini adalah seorang Doktor dan purnawirawan Jenderal TNI, lulusan terbaik Akmil pula). Siapa pun Presiden RI tahun 2009 nanti, saya pikir Indonesia memang butuh pemimpin bangsa yang cerdas dan brilian, yang menguasai banyak permasalahan bangsa dan punya wawasan yang luas seperti SBY.

SBY juga digambarkan sebagai seorang yang sangat memperhatikan detail dan teliti serta perfeksionis. Contohnya, beliau selalu me-review naskah2 pidatonya dan mengoreksi kata demi kata sampai beliau benar2 puas terhadap naskah pidato tersebut. Mungkin inilah yang kemudian membuat SBY dianggap sebagai seorang yang peragu dan lamban dalam mengambil keputusan oleh lawan2 politiknya.

SBY juga dituliskan sebagai seorang yang energik dan punya stamina tinggi. Pola kerjanya bahkan membuat para stafnya sempat “jungkir balik” untuk menyesuaikan dengan ritme kerja SBY yang sangat tinggi.

Dari beberapa kisah, kita juga bisa melihat sosok SBY sebagai seorang anak manusia biasa yang bisa marah, sedih, gembira dan menangis. Sesungguhnya, kehidupan sebagai seorang manusia saja sudah berat, ini masih ditambah lagi dengan tanggung jawabnya memimpin 220 juta rakyat Indonesia. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana beratnya menjadi seorang Presiden negara Republik Indonesia ini. Herannya, banyak sekali politisi yang ingin duduk di kursi ini ya…

Juga diceritakan beberapa kisah tentang sisi kemanusiaan dan sosial SBY. Beliau dikenal cukup dekat dengan para anak buahnya, walaupun dikatakan tetap “menjaga jarak” untuk alasan profesionalisme dan integritas beliau sebagai seorang pemimpin.

Namun terlepas dari itu semua, terlepas dari apakah buku ini merupakan buku “propaganda” SBY untuk menghadapi Pemilihan Presiden di tahun 2009, ataupun terlepas apakah cerita-cerita yang dipaparkan oleh Dino merupakan suatu cerita ala sinetron yang penuh dramatisasi, tapi yang jelas buku ini banyak memberi pelajaran bagi kita untuk menyelami “what it takes to be leader”. Komplikasi antara waktu yang terbatas, stakeholders yang beragam, masalah yang selalu muncul, membuat kita tersadar menjadi seorang pemimpin yang besar bukan hanya membutuhkan kapabilitas dan ketrampilan yang terus menerus dikembangkan, tapi kadang juga memerlukan suatu bakat dan garis tangan seseorang untuk menjadi pemimpin.

Dan akhirnya, buku ini telah berhasil membuat saya mengagumi figur seorang SBY, seperti saya mengagumi figur Soeharto saat saya masih kecil dulu. Hanya saja, semoga kekaguman saya kali ini tidak berubah di kemudian hari.

1 Comment:

Joddie said...

Wah.. penggemar SBY ya ? aku paling setuju dengan alinea terakhir.. semoga nggak berubah ...